Bandung, 19 Juni 2024 – Dalam rangka memantau pelaksanaan program Aksi Konvergensi Stunting (AKS) di Kota Bandung, Tim Pakar Penanggulangan Stunting (TPPS) Kota Bandung melakukan kunjungan lapangan ke dua kelurahan lokus stunting, yaitu Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong dan Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari pada Rabu, 19 Juni 2024.
Kunjungan lapangan ini melibatkan berbagai pihak, seperti Kelurahan Lokus Stunting, Puskesmas Kelurahan, Pusat Kegiatan Belajar (PKB) Kecamatan, dan Petugas Bangga Kota Keren (PBKK) Kelurahan. Tim Pakar didampingi oleh perwakilan dari masing-masing instansi terkait.
Selama kunjungan lapangan, Tim Pakar mengunjungi rumah warga yang berisiko stunting. Sasaran yang dikunjungi meliputi 2 ibu hamil, 1 ibu pasca salin, 2 ibu dengan baduta, dan 3 calon pengantin (catin).
Di Kelurahan Babakansari, Tim Pakar menemui seorang ibu hamil anak pertama dengan berat badan rendah. Ibu tersebut mendapatkan konseling pola makan ibu hamil dari tenaga kesehatan, pendampingan secara rohani dari Kementerian Agama, serta layanan konseling keluarga dari Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga).
Sementara itu, di Kelurahan Cipamokolan, Tim Pakar mengunjungi seorang ibu dengan baduta yang berstatus perempuan kepala keluarga dan belum mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Ibu tersebut dibantu oleh Dinas Sosial agar dapat mengakses bantuan dari pemerintah, serta mendapatkan pendampingan pola asuh dan pola makan anak.
Selain itu, Tim Pakar juga mengunjungi seorang ibu dengan bayi usia 2 minggu dan seorang ibu dengan baduta yang belum memiliki kelengkapan administrasi kependudukan. Dalam kasus terakhir, setelah ditelusuri, surat nikah sedang disiapkan.
Melalui kunjungan lapangan ini, Tim Pakar dapat memberikan advokasi dan bantuan langsung kepada masyarakat yang berisiko stunting. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bandung dalam memerangi stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya ibu dan anak.
#perempuanberdaya #anakterlindungi #bandungunggul
