Bandung, 19 Agustus 2024 – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, didampingi oleh Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga, turut menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan dalam rangka Pencegahan Perkawinan Anak di Provinsi Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi wadah penting bagi seluruh perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat untuk berbagi praktik baik serta inovasi dalam upaya pencegahan perkawinan anak.

Pada hari kedua FGD, setiap perwakilan kabupaten dan kota mempresentasikan praktik baik yang telah diterapkan di wilayah masing-masing. Beragam inovasi ini diinventarisir dan akan dijadikan laporan komprehensif kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) sebagai bagian dari upaya strategis untuk menurunkan angka perkawinan anak di Indonesia.

Bapak Deputi Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA dalam penutupan acara menegaskan pentingnya perhatian serius terhadap pencegahan perkawinan anak. Ia menyampaikan bahwa perkawinan anak memiliki dampak yang sangat luas, antara lain menghambat pemenuhan hak pendidikan anak, meningkatkan risiko stunting, serta berpotensi meningkatkan angka kematian ibu. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak secara bertahap dan berkelanjutan untuk secara signifikan menurunkan angka perkawinan anak di Provinsi Jawa Barat.

DP3A Kota Bandung berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya ini melalui penguatan program-program yang fokus pada pencegahan perkawinan anak, termasuk melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga dunia pendidikan.

Tentang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung: Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung adalah lembaga yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak di Kota Bandung. Fokus utama DP3A adalah memberdayakan perempuan dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan serta diskriminasi.