Kisah di Balik Slogan “Bengkel Termahal”: Berawal dari Tuduhan Konsumen

You are currently viewing Kisah di Balik Slogan “Bengkel Termahal”: Berawal dari Tuduhan Konsumen

BOJONGLOA KIDUL, AYOBANDUNG.COM — Saat melintasi perempatan Jalan Soekarno Hatta-Karasak Lama, pengendara bisa menemui sebuah bengkel bernama Alfa Oil. Di depannya, terpampang sebuah spanduk kuning dengan tulisan yang cukup memancing perhatian: “Alfa Oil, Bengkel Termahal di Kota Bandung”. 

Bengkel yang sudah berdiri selama 20 tahun itu mencantumkan slogan tersebut bukan tanpa alasan. Namun, alasan itu rupanya tidak berkaitan dengan trik pemasaran meskipun pada akhirnya slogan itu menjadi semacam branding yang menarik perhatian banyak orang. 

Riris Sinaga (47), sang pemilik bengkel, masih ingat betul dengan kejadian yang menjadi awal mula dari pemilihan slogan yang terkesan unik dan provokatif itu. 

Kejadian bermula dari seorang pengendara sepeda motor yang datang ke sana pada malam hari dalam kondisi kendaraan yang sudah rusak parah sehingga seluruh mesinnya harus dibongkar.

Konsumen itu meminta estimasi biaya yang harus dikeluarkan, dan akhirnya ada teman konsumen yang datang untuk menjemput. Di antara mereka ada perbincangan mengenai estimasi biaya yang dianggap terlalu mahal. 

Setengah jam setelah mereka meninggalkan bengkel, mereka kembali ke sana untuk mengambil sepeda motor yang sebelumnya dititipkan. Sepeda motor yang sudah rusak itu dibawa, dan uang muka sebesar Rp300.000 pun dibawa kembali. 

“Setengah jam setelah pergi, mereka balik lagi ke sini. Diambil lah motornya. Dia bilang, ‘Bang, ini jadinya motornya mau diambil’. Dikasih lah uangnya (DP) kembali, kan. Nah, terus mereka pulang. Bonnya yang berisi estimasi harga itu dibawa sama mereka,” ujarnya kepada Ayobandung.com, Selasa (10/3/2021).

Keesokan harinya, ponsel Riris tiba-tiba penuh dengan pesan berisi makian. Ada sekitar seratusan pesan yang ia terima.

“Segala macam kata-kata kasar dari seluruh penjuru dunia dikeluarin lah sama dia. Saya bingung. Ini ada apa? Saya baru bangun. Terus saya tanya ke pegawai saya, ‘Ini SMS dari mana? Memangnya ada yang baru servis di sini? Pegawai saya bilang memang ada. Saya tanya lagi, ‘Terus motornya mana?’ Pegawai saya jawab, ‘Sudah dibawa’,” jelasnya.