SEJARAH SINGKAT
KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG
Sejak diberlakukannya UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, telah melahirkan banyak semangat Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Seiring dengan itu menumbuhkan Pemekaran Wilayah baik di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan maupun Desa dan Kelurahan, yang tersebar di seluruh Indonesia. Semangat pemekaran wilayah itu sendiri adalah untuk lebih membangun dan mengembangkan Daerah/Wilayah dengan memanfaatkan segenap sumber daya yang dimiliki dengan berpegang pada prinsip penyelenggaraan Otonomi Daerah.
Tidak terkecuali di Propinsi Jawa Barat yang kala itu sesuai UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah bernama Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dan untuk Kota Bandung bernama Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung. Kotamadya Bandung (sekarang Kota Bandung) sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Barat mengalami perkembangan Pembangunan yang sangat pesat, hal itu menyebabkan meningkatnya fungsi dan peranan Kota Bandung dan hal itu telah mendorong Pemerintah Pusat untuk melakukan perubahan batas wilayah administratif Kota Bandung (Kotamadya Daerah Tk. II Bandung pada waktu itu) dengan memasukan sebagian wilayah dari Kabupaten Bandung (dulu Kabupaten Daerah Tk. II Bandung).
Atas pertimbangan tersebut, maka keluarlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia ( PP ) nomor 16 tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. Batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung diubah dan diperluas dengan memasukkan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung, salah satunya Kecamatan Buahbatu yang terdiri dari :
1. Sebagian Desa Cipagalo
2. Sebagian Desa Derwati
3. Sebagian Desa Buahbatu
4. Sebagian Desa margasari
5. Sebagian Desa Cisaranten Bina harapan
6. Sebagian Desa Cisaranten Kulon
7. Sebagian Desa Cisaranten Wetan
8. Sebagian Desa Cisaranten Kidul
9. Sebagaian Desa Cipamokolan
10. Sebagian Desa Sukamiskin
11. Sebagian Desa Sekejati
Sisa wilayah Buahbatu Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung menjadi Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.Setelah penataan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung tahun 1989 lahirlah 10 Kecamatan baru dan salah satunya adalah Kecamatan Margacinta yang merupakan pemekaran sebagian dari wilayah Kecamatan Buahbatu Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.
Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan perlunya pemerataan pembangunan, harus diimbangi dengan peningkatan Pelayanan Publik yang cepat dan tepat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, maka Pemerintah Kota Bandung mengeluarkan Perda nomor 06 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Berdasarkan Perda tersebut yang semula 26 Kecamatan, 6 Kecamatan dimekarkan dan dibentuk 4 Kecamatan Baru menjadi 30 Kecamatan, serta 2 Kecamatan diubah nomenklatur. Salah satu Kecamatan yang diubah nomenklaturnya adalah Kecamatan Margacinta menjadi Kecamatan Buahbatu yang membawahi 4 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Sekejati
2. Kelurahan Margasari
3. Kelurahan Cijawura ( semula Kelurahan Margasenang )
4. Kel. Jatisari.
Nama Kecamatan Margacinta dikembalikan lagi menjadi nama Kecamatan Buahbatu atas aspirasi Tokoh Masyarakat antara lain : K.H. Amin Pakih, H. Amin Dani, H. Hilman (Alm), Zulhan Afifi dengan pertimbangan bahwa nama Margacinta hanya merupakan nama sebuah Bioskop di Wilayah Kecamatan Buahbatu Kabupaten Bandung pada saat itu. Sedangkan nama Buahbatu sendiri sudah ada sejak lama yang merupakan daerah/tempat tinggal penduduk asli ( Pribumi ) Kecamatan Buahbatu sekarang. Nama Buahbatu itu sendiri bagi masyarakat setempat mempunyai Nilai artistik Budaya dan Sejarah sebagai tempat/daerah yang merupakan peninggalan dari para leluhur Tokoh Masyarakat setempat yang perlu dijaga dan dilestarikan. Peresmian nama Kecamatan Buahbatu Kota bandung dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2007 di lapangan SMKN 14.
Adapun nama Pejabat Camatnya adalah sebagai berikut :
A. Camat Margacinta Kota Bandung :
1. | Drs. Maman Hermawan (Alm) | : | Tahun 1989 s/d 1993 |
2. | Drs. H. Kiki Achmad Zakiah, M.Si | : | Tahun 1993 |
3. | Drs. Erlan Karnoto | : | Tahun 1993 s/d 2000 |
4. | Drs. H. Yossi Irianto, M.Si | : | Tahun 2000 s/d 2001 |
5. | Drs. Wachyar, M.Si | : | Tahun 2001 s/d 2002 |
6. | Dra. Tinny Rahayu, M.Si | : | Tahun 2002 s/d 2005 |
7. | Yayan Achmad Brilyana S.Sos, M.Si | : | Tahun 2005 s/d 2007 |
B. Camat Buahbatu Kota Bandung :
1. | Yayan Achmad Brilyana, S.Sos, M.Si | : | Tahun 2007 s/d 2011 |
2. | Drs. Wawan Wahidin, M.Si | : | Tahun 2011 s/d 2013 |
3. | Drs. Hendrawan Setia Wiwaha | : | Tahun 2013 s/d 2020 |
4. | Edi Juhendi, S.IP.,MM | : | Tahun 2020 s/d Sekarang |
Demikian sejarah singkat Kecamatan Buahbatu Kota Bandung.
Bandung, 06 Oktober 2015
Tim Penyusun :
1. | Drs. Hendrawan Setia Wiwaha | (Camat Buahbatu) |
2. | Edi Juhendi, S.IP | (Sekcam Buahbatu) |
3. | Dra. Tita Dahriati | (Kasi Pemerintahan) |
Lampiran :
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia ( PP ) nomor 16 tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung, maka Kecamatan Buahbatu Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung sebagian wilayahnya dimasukkan ke Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan menjadi Kecamatan Margacinta sejak Tahun 1989. Sehubungan dengan Perubahan Wilayah/Pemekaran Wilayah tersebut, maka Arsip Pertanahan seperti Akta-Akta (Akta Jual Beli, Akta Hibah, Akta APHB dll) yang dibuat oleh PPATS Camat sebelum Pemekaran (sebelum tahun 1989) tidak dibawa ke Kecamatan Pemekaran ( Kec. Margacinta ) tetapi ada di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung.
Berdasarkan Perda No. 06 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kecamatan Margacinta berubah nomenklatur kembali menjadi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung.
Arsip-arsip Pertanahan yang ada di Kecamatan Buahbatu Kota bandung adalah arsip yang dibuat sejak tanggal 01 April 1989 ( Kec. Margacinta ) sampai sekarang.
Visi
“ TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA DAN AGAMIS ”
Misi
Membangun masyarakat yang humanis, agamis, dan berdaya saing
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang melayani efektif, efisien, dan bersih
Membangun perekonomian yang mandiri, kokoh, dan berkeadilan.
Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur
pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
Mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif, dan terintegrasi.